Teori Elliot Wave mengasumsikan bahwa pasar bergerak dalam siklus yang terdiri dari delapan gelombang: lima gelombang impulsif yang searah dengan tren utama dan tiga gelombang korektif yang berlawanan dengan tren utama. Gelombang impulsif diberi label dengan angka 1, 2, 3, 4, dan 5, sedangkan gelombang korektif diberi label dengan huruf A, B, dan C.
Untuk menerapkan teori Elliot Wave dalam trading, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi, yaitu:
– Aturan pertama: Gelombang ke-3 selalu lebih panjang dibandingkan gelombang ke-1 dan ke-5 didalam Impulse Wave.
– Aturan kedua: Gelombang ke-2 tidak akan pernah jatuh dibawah gelombang pertama yaitu gelombang ke-1 didalam Impulse Wave.
– Aturan ketiga: Gelombang ke-4 tidak akan pernah menyentuh atau melampaui daerah harga yang sama pada gelombang ke-1 didalam Impulse Wave.
Selain aturan di atas, ada juga beberapa pedoman yang dapat membantu trader untuk mengidentifikasi dan memberi label pada gelombang-gelombang tersebut, seperti:
– Pedoman pertama: Gelombang ke-5 kadang-kadang tidak bergerak melampaui ujung gelombang ke-3 yang biasa disebut pemotongan.
– Pedoman kedua: Gelombang ke-5 seringkali melampaui garis tren yang ditarik dari gelombang ke-3 sejajar dengan garis tren yang menghubungkan awal gelombang ke-3 dan ke-5.
– Pedoman ketiga: Gelombang ke-3 cenderung sangat panjang, tajam dan memanjang.
– Pedoman keempat: Gelombang ke-2 dan ke-4 sering memantul dari level retracement Fibonacci.
Dengan menggunakan teori Elliot Wave, trader dapat menentukan titik masuk dan keluar yang potensial, serta menentukan stop loss dan target profit sesuai dengan pola gelombang yang terbentuk. Namun, trader juga perlu memperhatikan faktor-faktor lain seperti trend, pola harga, indikator teknikal, dan berita fundamental yang dapat mempengaruhi pergerakan harga di pasar forex.
Join Broker Amarkets dapatkan cashback hingga 100% untuk 30 hari
Silakan masuk atau Daftar untuk mengirimkan jawaban Anda
Copyright © 2024 - Diskusi Forex