Apa yang dimaksud After Hours Trading Saham?

PertanyaanKategori: SahamApa yang dimaksud After Hours Trading Saham?
Sonia Susanti tanya 12 bulan lalu
Jelaskan apa itu After Hours Trading Saham dan resikonya?

1 Jawaban
Christa Wjaya dijawab 12 bulan lalu
After Hours Trading Saham adalah proses perdagangan di pasar saham yang dilakukan setelah jam kerja atau jam perdagangan saham atau jam bursa saham normal (di luar waktu day trading). Periode waktu perdagangan alias day trading dikenal sebagai waktu berlangsungnya sesi perdagangan. Pada sebagian besar pasar saham, sesi perdagangan utama berlangsung pada siang hari, ketika satu sesi perdagangan mewakili satu hari bisnis.

After Hours Trading Saham memungkinkan investor untuk membeli dan menjual saham di luar jam perdagangan reguler, yang biasanya berlangsung antara pukul 09:30 dan 16:00 (Eastern Time, US) untuk New York Stock Exchange (NYSE) dan Nasdaq. Perdagangan ini dilakukan melalui jaringan komunikasi elektronik (electronic communication networks, ECNs) yang mencocokkan calon pembeli dan penjual tanpa menggunakan bursa saham tradisional.

Keuntungan dari After Hours Trading Saham adalah investor dapat bereaksi dengan cepat terhadap berita dan pengumuman yang mendesak yang terjadi setelah jam perdagangan reguler. Hal ini dapat memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga yang signifikan sebelum pasar dibuka kembali.

Namun, After Hours Trading Saham juga memiliki beberapa risiko, antara lain:

– Likuiditas yang lebih sedikit, yang berarti ada lebih sedikit pembeli dan penjual yang tersedia untuk melakukan transaksi. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan untuk mengeksekusi pesanan dengan harga yang diinginkan atau bahkan menemukan pembeli atau penjual sama sekali.
– Spread yang luas, yang berarti ada perbedaan besar antara harga bid dan ask yang ditawarkan oleh pembeli dan penjual. Hal ini dapat menyebabkan investor membayar lebih banyak atau menerima lebih sedikit dari harga pasar saat ini.
– Lebih banyak persaingan dari investor institusi, yang biasanya memiliki akses ke informasi dan sumber daya yang lebih baik daripada investor ritel. Hal ini dapat menyebabkan investor ritel ketinggalan informasi atau menghadapi pergerakan harga yang tidak menguntungkan.
– Lebih banyak volatilitas, yang berarti ada fluktuasi harga yang lebih besar dan tidak terduga di luar jam perdagangan reguler. Hal ini dapat menyebabkan kerugian besar jika investor tidak siap atau tidak memiliki manajemen risiko yang baik.