Beberapa pasangan indikator parabolic sar yang cocok untuk trading forex adalah:
– Parabolic sar dan moving average (MA). Anda dapat menggunakan MA sebagai filter tren, dan parabolic sar sebagai sinyal entry dan exit. Misalnya, jika MA menunjukkan tren naik, Anda hanya mencari sinyal beli dari parabolic sar (titik di bawah harga). Sebaliknya, jika MA menunjukkan tren turun, Anda hanya mencari sinyal jual dari parabolic sar (titik di atas harga). Anda dapat menggunakan MA dengan periode yang berbeda-beda sesuai dengan gaya trading Anda.
– Parabolic sar dan stochastic. Anda dapat menggunakan stochastic sebagai indikator momentum, dan parabolic sar sebagai sinyal entry dan exit. Misalnya, jika stochastic menunjukkan kondisi overbought (di atas 80), Anda mencari sinyal jual dari parabolic sar (titik di atas harga). Sebaliknya, jika stochastic menunjukkan kondisi oversold (di bawah 20), Anda mencari sinyal beli dari parabolic sar (titik di bawah harga). Anda dapat menggunakan stochastic dengan setting yang berbeda-beda sesuai dengan gaya trading Anda.
– Parabolic sar dan MACD. Anda dapat menggunakan MACD sebagai indikator tren dan momentum, dan parabolic sar sebagai sinyal entry dan exit. Misalnya, jika MACD berada di atas garis nol dan garis sinyal, Anda mencari sinyal beli dari parabolic sar (titik di bawah harga). Sebaliknya, jika MACD berada di bawah garis nol dan garis sinyal, Anda mencari sinyal jual dari parabolic sar (titik di atas harga). Anda dapat menggunakan MACD dengan setting yang berbeda-beda sesuai dengan gaya trading Anda.
Silakan masuk atau Daftar untuk mengirimkan jawaban Anda
Copyright © 2024 - Diskusi Forex