sinyal divergence cukup akurat dalam menentukan titik entry dan exit, terutama saat digunakan bersama indikator teknikal lainnya. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai akurasi sinyal divergence:
Tingkat Akurasi Tinggi dalam Kondisi Tren Kuat:
– Divergence cenderung lebih akurat dalam mengidentifikasi pembalikan tren dalam pasar yang memiliki tren kuat.
– Bullish divergence (harga turun, tetapi indikator seperti RSI atau MACD naik) biasanya mengindikasikan potensi pembalikan ke atas.
– Bearish divergence (harga naik, tetapi indikator turun) mengisyaratkan potensi pembalikan ke bawah.
Penggunaan Bersama Indikator Lain:
– Divergence bekerja lebih baik jika dikonfirmasi dengan indikator lain, seperti support/resistance, volume, atau moving average.
– Kombinasi ini membantu menghindari false signals dan memastikan bahwa sinyal divergence benar-benar mencerminkan potensi pembalikan atau kelanjutan tren.
Ideal untuk Entry, Kurang Efektif untuk Exit:
– Divergence lebih sering digunakan untuk mengidentifikasi titik entry ideal saat pembalikan kemungkinan akan terjadi.
– Untuk exit, divergence bisa berguna tetapi mungkin tidak seakurat indikator lainnya seperti trailing stop atau target profit yang diatur secara teknikal.
Tidak Akurat di Pasar Ranging:
– Dalam kondisi pasar sideways atau ranging, sinyal divergence bisa memberikan false signals karena tidak ada tren yang jelas.
– Divergence paling efektif dalam kondisi tren naik atau tren turun yang jelas.
False Signals Tetap Mungkin:
– Sinyal divergence kadang-kadang menghasilkan false signals, terutama jika hanya dilihat pada timeframe rendah atau tanpa konfirmasi tambahan.
– Menggunakan timeframe lebih tinggi dan mencari divergence pada level signifikan dapat meningkatkan akurasi.
Secara keseluruhan, divergence adalah alat yang berguna, tetapi tidak selalu 100% akurat. Menggunakan konfirmasi tambahan dan memahami konteks pasar akan membantu memaksimalkan manfaatnya untuk entry dan exit yang lebih baik.