Apa itu shadow banking?

Shadow banking adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan kegiatan keuangan yang terjadi di antara lembaga keuangan non-bank yang tidak tunduk pada pengawasan dan regulasi otoritas perbankan. Shadow banking meliputi lembaga seperti hedge fund, private equity fund, mortgage lender, dan investment bank yang melakukan intermediasi kredit, yaitu mengambil dana dari pihak yang memiliki surplus dan meminjamkannya kepada pihak yang membutuhkan. Shadow banking dapat melakukan transformasi jatuh tempo, transformasi likuiditas, leverage, dan transfer risiko kredit tanpa harus memenuhi persyaratan modal, likuiditas, dan transparansi yang berlaku bagi bank konvensional.

Shadow banking dapat memberikan manfaat bagi perekonomian dengan menyediakan sumber pembiayaan alternatif bagi sektor riil, meningkatkan efisiensi alokasi dana, dan menawarkan diversifikasi risiko. Namun, shadow banking juga dapat menimbulkan risiko bagi stabilitas keuangan karena rentan terhadap krisis likuiditas, penularan risiko sistemik, arbitrase regulasi, dan kurangnya perlindungan bagi konsumen. Shadow banking berperan besar dalam krisis keuangan global tahun 2008 yang dipicu oleh keruntuhan pasar hipotek subprime di AS yang melibatkan banyak lembaga keuangan non-bank.