Resiko volatilitas: Spread rendah biasanya terjadi pada pasangan mata uang yang sangat likuid dan aktif. Namun, pasangan mata uang ini cenderung sangat volatil dan fluktuatif. Volatilitas ini dapat memicu pergerakan harga yang sangat cepat dan tajam, yang dapat membuat trader kehilangan uang dalam waktu singkat.
Resiko requote: Broker forex sering kali menawarkan spread rendah kepada kliennya dengan syarat bahwa mereka harus mengambil risiko requote. Requote terjadi ketika harga berubah sangat cepat dan trader tidak dapat memasukkan order pada harga yang diminta. Sebagai akibatnya, trader akan menerima harga yang berbeda dan mungkin tidak menguntungkan.
Resiko slippage: Slippage terjadi ketika trader mengirimkan order pada harga tertentu, tetapi karena pergerakan pasar yang cepat, order tersebut dieksekusi pada harga yang berbeda. Dalam beberapa kasus, slippage dapat terjadi pada spread rendah karena broker mungkin tidak memiliki cukup likuiditas untuk mengisi order pada harga yang diminta.
Biaya lainnya: Meskipun spread rendah bisa menghemat biaya trading, trader harus memperhatikan biaya lain seperti komisi, swap, dan margin yang dapat mempengaruhi keuntungan dan kerugian mereka. Trader juga perlu memperhatikan biaya deposit dan penarikan pada broker yang mereka gunakan.
Menggunakan spread rendah dalam trading forex memiliki beberapa keuntungan dan kekurangan yang perlu diperhatikan. Trader harus melakukan analisis pasar dan mengembangkan strategi trading yang tepat untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan mereka.
Silakan masuk atau Daftar untuk mengirimkan jawaban Anda
Copyright © 2025 - Diskusi Forex