1. Kontraksi Uang Beredar: Kenaikan suku bunga akan mengurangi jumlah uang beredar di pasar uang. Dampak dari kontraksi uang beredar ini akan tertransmisi ke sektor riil melalui kanal investasi sejalan dengan Keynesian Transfer Mechanism. Fenomena ini mengubah perilaku investasi korporasi-korporasi besar (produsen) yang bergerak di perekonomian sektor riil.
2. Nilai Tukar Mata Uang: Kebijakan moneter yang mempengaruhi suku bunga dapat menyebabkan fluktuasi nilai tukar mata uang. Ketika suku bunga naik, mata uang negara tersebut cenderung menguat karena menarik minat investor untuk berinvestasi di negara tersebut.
3. Respons Pasar Forex: Pasar Forex sangat responsif terhadap kebijakan bank sentral, terutama Federal Reserve (the Fed) di Amerika Serikat. Setiap perubahan suku bunga atau sinyal tentang perubahan kebijakan masa depan dapat menyebabkan fluktuasi dramatis dalam nilai tukar mata uang.
4. Stabilitas Nilai Mata Uang: Kenaikan suku bunga dapat memperkuat stabilitas nilai mata uang. Misalnya, kenaikan suku bunga dapat memperkuat ketahanan kurs rupiah terhadap penguatan dollar AS.
5. Pengumuman FOMC: Pengumuman pasca-pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), terutama mengenai suku bunga, seringkali menyebabkan pergerakan signifikan di pasar Forex karena investor menyesuaikan ekspektasi mereka terhadap nilai mata uang.
Dengan memahami dampak ini, para trader dan investor dapat merespons perubahan suku bunga dengan lebih baik dan mengambil keputusan investasi yang tepat. Ingatlah bahwa volatilitas mata uang dapat mempengaruhi portofolio secara signifikan, dan pemahaman yang baik tentang faktor-faktor ini sangat penting dalam trading dan investasi.
Silakan masuk atau Daftar untuk mengirimkan jawaban Anda
Copyright © 2024 - Diskusi Forex