Alat dan Indikator untuk Analisa Pasar

PertanyaanKategori: Indikator ForexAlat dan Indikator untuk Analisa Pasar
Agus Alamsyah tanya 4 bulan lalu
Berikan beberapa contoh alat dan indikator yang dapat digunakan untuk analisis pasar?

1 Jawaban
arinish dijawab 4 bulan lalu
Ada banyak alat dan indikator yang dapat digunakan untuk analisis pasar, tergantung pada gaya dan preferensi perdagangan Anda. Beberapa alat dan indikator yang populer dan berguna adalah:

– On-Balance Volume (OBV): Indikator ini mengukur aliran volume positif dan negatif dalam suatu instrumen seiring waktu. OBV adalah total berjalan dari volume naik dikurangi volume turun. Volume naik adalah volume pada hari ketika harga naik. Volume turun adalah volume pada hari ketika harga turun.
– Accumulation/Distribution Line (A/D): Indikator ini mirip dengan OBV, tetapi juga mempertimbangkan pergerakan harga dalam rentang perdagangan. A/D adalah total berjalan dari volume dikalikan dengan faktor multiplier, yang bergantung pada posisi penutupan relatif terhadap rentang perdagangan.
– Average Directional Index (ADX): Indikator ini mengukur kekuatan dan arah tren. ADX adalah rata-rata bergerak dari indeks directional movement (DMI), yang sendiri terdiri dari dua komponen: positive directional indicator (+DI) dan negative directional indicator (-DI). +DI mengukur kekuatan pergerakan naik, sedangkan -DI mengukur kekuatan pergerakan turun.
– Aroon Indicator: Indikator ini mengukur seberapa kuat suatu tren dan seberapa dekat harga dengan titik tertinggi atau terendah dalam periode tertentu. Aroon terdiri dari dua garis: Aroon up dan Aroon down. Aroon up mengukur persentase waktu yang tersisa sebelum harga mencapai titik tertinggi dalam periode tersebut, sedangkan Aroon down mengukur persentase waktu yang tersisa sebelum harga mencapai titik terendah dalam periode tersebut.
– Moving Average Convergence Divergence (MACD): Indikator ini mengukur hubungan antara dua moving average eksponensial (EMA) dari harga. MACD adalah selisih antara EMA jangka pendek dan EMA jangka panjang.
– Relative Strength Index (RSI): Indikator ini mengukur seberapa overbought atau oversold suatu instrumen. RSI adalah rasio antara rata-rata kenaikan harga dan rata-rata penurunan harga dalam periode tertentu.
– Stochastic Oscillator: Indikator ini juga mengukur seberapa overbought atau oversold suatu instrumen, tetapi dengan cara yang berbeda dari RSI. Stochastic oscillator adalah rasio antara harga penutupan saat ini dan rentang harga tertinggi dan terendah dalam periode tertentu, biasanya 14 hari.

Anda tidak perlu menggunakan semua indikator ini, tetapi cukup memilih beberapa yang Anda anggap membantu dalam membuat keputusan perdagangan yang lebih baik. Anda juga dapat menggabungkan indikator-indikator ini dengan bentuk analisis teknikal yang lebih subjektif, seperti melihat pola grafik, untuk mendapatkan ide perdagangan. Indikator teknikal juga dapat dimasukkan ke dalam sistem perdagangan otomatis mengingat sifat kuantitatifnya.