Top Down Approach: analisis yang dimulai dari kondisi ekonomi makro, sektor industri, hingga perusahaan tertentu.
Bottom Up Approach: analisis yang dimulai dari perusahaan tertentu, kemudian melihat sektor industri dan kondisi ekonomi makro.
Earnings per Share (EPS): jumlah pendapatan yang diperoleh investor per unit saham. EPS bisa dihitung dengan membagi laba bersih perusahaan dengan jumlah saham yang beredar.
Price to Earnings Ratio (P/E): perbandingan antara harga saham dengan EPS. P/E bisa menunjukkan apakah saham tersebut mahal atau murah.
Price to Earnings to Growth (PEG): perbandingan antara P/E dengan pertumbuhan laba perusahaan. PEG bisa menunjukkan apakah saham tersebut berpotensi tumbuh atau tidak.
Dividend Yield: persentase dividen yang dibagikan perusahaan terhadap harga saham. Dividend Yield bisa menunjukkan apakah saham tersebut memberikan penghasilan pasif atau tidak.
Return on Equity (ROE): persentase laba bersih perusahaan terhadap modal sendiri. ROE bisa menunjukkan seberapa efisien perusahaan menggunakan modalnya untuk menghasilkan laba.
Laporan keuangan: dokumen yang mencatat posisi keuangan, aktivitas operasional, dan arus kas perusahaan dalam periode tertentu. Laporan keuangan bisa memberikan gambaran mengenai kesehatan dan kinerja perusahaan secara menyeluruh.
Untuk menganalisis fundamental perusahaan, kamu bisa menggunakan salah satu atau kombinasi dari teknik dan variabel di atas. Kamu juga bisa mencari sumber informasi yang valid dan terpercaya untuk mendukung analisismu. Selain itu, kamu juga harus memperhatikan tujuan dan jangka waktu investasimu agar bisa menentukan saham yang sesuai dengan profil risiko dan preferensimu.
Manfaatkan layanan autochartis gratis dari Broker AMarkets untuk membuat trading plan yang baik dan profitable
Silakan masuk atau Daftar untuk mengirimkan jawaban Anda
Copyright © 2025 - Diskusi Forex